Pada hari Rabu 20 November 2013
lalu Institut Teknologi Indonesia menyelenggarakan kuliah umun yang diisi oleh
bapak Abu Rizal Bakrie.Kuliah umum yang bertemakan tantangan pendidikan dimasa
depan tersebut dihadiri oleh rektor, wakil rektor, mahasiswa, dan sejumlah
sivitas akademika ITI lainnya. Pada pembukaan kuliah umum Beliau menjelaskan
jasa dan konstribusi presiden-presiden Indonesia. Yang pertama Sukarno, beliau
berjasa dalam menyatukan cita-cita bangsa Indonesia. Beliau pernah menyampaikan
bahwa Indonesia harus bersatu. Ungkapan dari sabang sampai Meraoke bukan lah untaian
4 kata, bukan pula gugusan pulau-pulau yang dihubungkan dengan lautan. Tapi
Indonesia dari Sabang sampai Meraoke adalah kesatuan cita-cita Indonesia
merdeka, berdaulat, bermartabat dan sejahtera. Berikutnya Pak Harto, Beliau
berjasa dalam perkembangan ekonomi Indonesia dan beliau menjadikan negara
Indonesia menjadi negara ke empat dengan kemajuan yang pesat pada saat itu. Yang
ketiga Pak habibie, walaupun masa jabatannya sangat singkat, tetapi jasa beliau
sangat banyak. Diantaranya beliau berjasa dalam pembentukan dasar-dasar
demokrasi Indonesia. Selain itu, Pak Habibie juga mengambil langkah penting
untuk menyelamatkan keuangan Indonesia. Yaitu dengan memisahkan Bank Indonesia dengan
pemerintahan. Beliau juga mampu membuka mata dunia bahwa Indonesia mampu untuk
membuat produk-produk berteknologi tinggi berupa pesawat terbang. Presiden
selanjutnya, yaitu Pak Gusdur. Beliau mengajarkan kepada kita bahwa presiden,
orang kaya, orang miskin semua sama, sama dalam ajaran agama. Presiden yang
kelima yaitu Bu Megawati, untuk pertama kalinya beliau menerapkan prinsip
desentralisasi sampai tingkat kabupaten. Karena sebelumnya pembangunan
Indonesia hanya fokus pada Ibukota saja, semenjak diberlakukannya
desentralisasi pembangunan mulai merata hingga ke daerah. Selanjutnya Pak SBY,
beliau berjasa dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Tidak pandang bulu
apakah dia pejabat, mentri ataupun gubernur jika terbukti melakukan korupsi
pasti akan ditangkap.
Dalam pidatonya Pak Bakri
mengatakan kita sebagai bangsa Indonesia harus melanjutkan perjuangan
presiden-presiden kita dan mempersiapkan masa depan Indonesia agar menjadi
negara maju dan dihormati. Pada tahun 2045 nanti atau sekitar 32 tahun lagi
kalianlah (para mahasiswa) sebagai calon penerus bangsa yang akan menjadi
pemimpin, Untuk itu tugas kami (para dosen) untuk mempersiapkannya. Pembangunan
Indonesia tidak hanya sebatas bidang ekonomi selain itu pembangunan Indonesia
Juga harus pada manusianya yaitu melalui program-program pensejahteraan
masyarakat. Tidak boleh ada masyarakat indonesia yang tidak bersekolah sampai
usia 12 tahun. Di tengah pidatonya Pak Bakri mengajak para hadirin untuk membangkitkan
rakyat Indonesia, membangkitkan pendidikan Indonesia. Yakinkan dalam diri kita
masing-masing bahwa Indonesia pasti bisa. Pada akhir pidatonya Beliau
menyampaikan jika datang malam jangan mengeluh tentang gelap tetapi nyalakanlah
sebuah pelita untuk menerangi alam ini. Inti kata-kata beliau adalah kita
sebagai manusia jangan hanya bisa mangeluh terhadap kesulitan yang kita alami
tetapi carilah solusi dari masalah tersebut. Kuliah umum diakhiri dengan sesi
tanya jawab, sejumlah mahasiswa antusias bertanya dan pertanyaan-pertanyaan
tersebut dijawab dengan baik oleh bapak Abu Rizal Bakrie.
- Foto Abu Rizal Bakrie saat menyampaikan kuliah umum
- Abu Rizal Bakrie berfoto dengan mahasiswa ITI